Selasa, 21 Desember 2010

Domba Ekor Tipis

Domba Ekor Tipis ini merupakan domba yang banyak terdapat di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Domba ini termasuk golongan domba kecil, dengan berat potong sekitar 20 – 30 kg. Warna bulu putih dan biasanya memiliki bercak hitam di sekeliling matanya. Ekornya tidak menunjukkan adanya desposisi lemak. Domba ekor tipis jantan memiliki tanduk melingkar, sedangkan yang betina biasanya tidak bertanduk. Bulunya berupa wol yang kasar.
Domba Ekor Tipis atau sering disebut Domba Gembel dalam istilah Indonesia, dikenal merupakan domba asli Indonesia, bersifat prolific (dapat melahirkan anak kembar 2-5 ekor). Baik domba jantan maupun betina merupakan tipe domba penghasil daging atau sering disebut jenis domba potong atau domba pedaging
ekor tipis 4 225x300 Domba ekor tipis
Berat domba jantan dapat mencapai 30-35 Kg dan domba betina dapat mencapai 15-20 Kg.
Domba jantan memiliki tanduk kecil dan melingkar, sedangkan domba betina tidak bertanduk.
Warna bulu dominan putih, dengan warna hitam di seputar mata, hidung dan beberapa bagian tubuh lainnya.

Mengapa Berternak Domba

 Kenapa Lebih Memilih Domba dari Pada Kambing

a. Dagingnya untuk di masak jauh lebih empuk dan enak.
Secara serat lebih halus dan mudah masak, makanya tidak heran banyak tukang sate yang lebih memilih domba di bandingkan kambing, beberapa tukang sate yang anda tahu, pasti dia menggunakan daging domba, secara nama menggunakan nama sate kambing namun pelaksanaannya menggunakan domba. 

b. Tingkat air di dalam kandungan daging domba lebih sedikit.
Hal ini terbukti dari hasil penelitian izi yang dilakukan oleh Dept GIZI DEPKES RI, dimana  domba memiliki 66,3 sementara kambing 70,3, hal ini yang acap kali mempengaruhi penyusutan dan karkas yang di dapat dari pemotongan hewan ternak (namun ini juga di pengaruhi pakan ternak). Hal ini memberikan kita bukti bahwa memang karkas yang didapat dari domba jauh lebih banyak di banding karkas yang dihasilkan oleh kambing.

c. Tingkat umur penggunaan domba dan kambing.
Kalau kita lihat dari umur penggunaan ternak disebutkan bahwa untuk kurban domba memiliki batasan umur yang lebih baik di bandingkan kambing dimana :
§    Domba qibas/Amlah : 1 Tahun.
§    Kambing jawa (kacangan)  : 2 Tahun.
Di sini membuat kita pengguna domba lebih mudah dalam memilih ternak, karena batasan umur domba yang lebih muda untuk dikurbankan.

d. Harga domba lebih murah dibanding kambing
Harga di dunia KADO (Kambing Domba) sering kita sebut sebagai dunia yang bias. Karena sebagai contoh saja pada saat memilih ternak ke tukang kambing apakah anda akana menanyakan berat dll? Pasti tidak! Namun yang anda lihat hanya perawakan/paras dan gaya dari si ternak. Hal ini memang menjadi lumrah karena memilih ternak buat kurban juga memiliki faktor subjektivitas dan kepuasan tawar menawar. 

Hal ini menurut kami memang untuk beberapa tahun ini wajar mengingat :
§   Kambing dengan ukuran yang sama dengan domba memiliki perawakan yang lebih tinggi (karena kambing besarnya meninggi) sementara domba semakin besar dia semakin kesamping bukan ke atas.
§  
      Kambing lebih terkenal di Jakarta dibandingkan domba.

§    Ada paradigma tertipu pada domba dengan bulunya yang tebal (padahal secara logika berapa maksimal berat bulu dari domba).

Itulah beberapa alasan kenapa kambing lebih mahal dibanding domba. Sementara niat kita adalah untuk berkurban dan membagikan daging sebanyak mungkin kepada kaum yang membutuhkan, lalu kenapa tidak dengan duit yang sama kita bisa mendapatkan daging yang lebih banyak.

e. Qibas (domba ekor gemuk), lebih mendekati akan hewan kurban pengganti didalam Al-Quran.

Pada waktu akan menyembelih Nabi Ismail sa, ternak yang digantikan oleh ALLAH SWT adalah Qibas atau dengan kata lain adalah domba ekor gemuk. 

Ta’rif (pengertian) Udhiyah atau Dhahiyyah adalah nama atau istilah yang diberikan kepada hewan sembelihan (unta, sapi, kambing atau domba) pada hari Iedul Adha dan pada hari-hari Tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah) dalam rangka ibadah dan bertaqarrub kepada Allah Shubhaanahu wa ta’ala.

Urutan Udhiyah yang afdhal :

1. Seekor unta dari satu orang
2. Seekor sapi dari satu orang
3. Seekor domba dari satu orang
4. Seekor kambing biasa dari satu orang
5. Gabungan 7 orang untuk seekor unta
6. Gabungan 7 orang untuk seekor sapi


Adapun bagi yang berkorban dengan seekor kambing atau domba, yang paling utama adalah seperti yang pernah dijadikan korban oleh Rasulullah saw,

“Dari Aisyah bahwasanya Rasulullah saw memerintahkan menyembelih domba yang bertanduk baik, dan sekitar kaki, perut dan matanya berwarna hitam. Kemudian didatangkan kepada beliau, lalu disembelih.” (HR. Abu Daud). Sumber:http://inerirtup.blogdetik.com/2009/11/26/keutamaan-qurban/

f. Domba secara fisik lebih baik dari pada kambing.
Domba yang memiliki beberapa kriteria seperti berbulu lebat dan bertanduk panjang, rupanya lebih baik bagi si pelaksana kurban hal ini sesuai dengan sabda Rasul yang mengatakan :

a.  Sabda Rasul; “maa lanaa minha?”, tanya sahabat, Rasulullah menjawab :”bi kulli sya’ratin hasanatun”, artinya “pada setiap helai bulu ternak yang dikurbankan itu, untukmu ada kebaikan” (HR.Ahmad dan Ibnu Majah).

b. Sabda Rasul; “maa ‘amal ibnu Adama yauman-nahri ‘amalan ahabba ila^llahi min hiraaqati damin, wa innahu lata’tii yaumal qiyamati bi qurunihaa wa adzlaafihaa wa asy’arihaa; wa inna^ddama layaqa’u minal^lahi bi makaanin qabla an yaqa’a ‘alaal-ardhi, fa thibuu bihi nafsan”
artinya “tidak ada satu amalan anak cucu Adam yang paling disenangi Allah dihari nahar (hari raya kurban) adalah menumpahkan darah menyembelih hewan kurban. Kurban itu akan mendatanginya di hari kiamat lengkap dengan tanduk, kuku dan kulit (bulunya). Darah dari hewan yang di kurbankan itu telah diletakkan Allah pada satu tempat (terpilih) sebelum tertumpah ke bumi, maka bahagiakanlah diri-diri (orang yang berkurban) itu” 
(HR.At Turmudzi dan Ibnu Majah). 


Budidaya Ternak Domba


BUDIDAYA TERNAK DOMBA ( Bovidae )


SEJARAH SINGKAT
Domba yang kita kenal sekarang merupakan hasil dometikasi manusia yang sejarahnya diturunkan dari 3 jenis domba liar, yaitu Mouflon (Ovis musimon) yang berasal dari Eropa Selatan dan Asia Kecil, Argali (Ovis amon) berasal dari Asia Tenggara, Urial (Ovis vignei) yang berasal dari Asia.

JENIS
Domba seperti halnya kambing, kerbau dan sapi, tergolong dalam famili Bovidae. Kita mengenal beberapa bangsa domba yang tersebar diseluruh dunia, seperti:
a. Domba Kampung adalah domba yang berasal dari Indonesia
b. Domba Priangan berasal dari Indonesia dan banyak terdapat di daerah Jawa Barat.
c. Domba Ekor Gemuk merupakan domba yang berasal dari Indonesia bagian Timur   seperti Madura, Sulawesi dan Lombok.
D. Domba Garut adalah domba hasil persilangan segi tiga antara domba kampung, merino dan domba ekor gemuk dari Afrika Selatan.

Di Indonesia, khususnya di Jawa, ada 2 bangsa domba yang terkenal, yakni domba ekor gemuk yang banyak terdapat di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur dan domba ekor tipis yang banyak terdapat di Jawa Barat

MANFAAT
Daging domba merupakan sumber protein dan lemak hewani. Walaupun belum memasyarakat, susu domba merupakan minuman yang bergizi. Manfaat lain dari berternak domba adalah bulunya dapat digunakan sebagai industri tekstil.

PERSYARATAN LOKASI
Lokasi untuk peternakan domba sebaiknya berada di areal yang cukup luas, udaranya segar dan keadaan sekelilingnya tenang, dekat dengan sumber pakan ternak, memiliki sumber air, jauh dari daerah pemukiman dan sumber air penduduk (minimal 10 meter), relatif dekat dari pusat pemasaran dan pakan ternak.

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

Penyiapan Sarana dan Peralatan
1. Perkandangan
Kandang harus kuat sehingga dapat dipakai dalam waktu yang lama, ukuran sesua dengan jumlah ternak, bersih, memperoleh sinar matahari pagi, ventilasi kandang harus cukup dan terletak lebih tinggi dari lingkungan sekitarnya agar tidak kebanjiran. Atap kandang diusahakan dari bahan yang ringan dan memiliki daya serap panas yang relatif kecil, misalnya dari atap rumbia.
Kandang dibagi menjadi beberapa bagian sesuai fungsinya, yaitu:
a. Kandang induk/utama, tempat domba digemukkan. Satu ekor domba membutuhkan luas kandang 1 x 1 m.
b. Kandang induk dan anaknya, tempat induk yang sedang menyusui anaknya selama 3 bulan. Seekor induk domba memerlukan luas 1,5 x 1 m dan anak domba memerlukan luas 0,75 x 1 m.
c. Kandang pejantan, tempat domba jantan yang akan digunakan sebagai pemacak seluas 2 x 1,5 m/pemancak. Di dalam kandang domba sebaiknya terdapat tempat makan, palung makanan dan minuman, gudang makanan, tempat umbaran (tempat domba saat kandang dibersihkan) dan tempat kotoran/kompos.

Tipe dan model kandang pada hakikatnya dapat dibedakan dalam 2 tipe, yaitu:
a. Tipe kandang Panggung
Tipe kandang ini memiliki kolong yang bermanfaat sebagai penampung kotoran. Kolong digali dan dibuat lebih rendah daripada permukaan tanah sehingga kotoran dan air kencingnya tidak berceceran. Alas kandang terbuat dari kayu/bambu yang telah diawetkan, Tinggi panggung dari tanah dibuat minimal 50 cm/2 m untuk peternakan besar. Palung makanan harus dibuat rapat, agar bahan makanan yang diberikan tidak tercecer keluar.
b. Tipe kandang Lemprak
Kandang tipe ini pada umumnya digunakan untuk usaha ternak domba kereman. Kandang lemprak tidak dilengkapi dengan alas kayu, tetapi ternak beralasan kotoran dan sisa-sisa hijauan pakan. Kandang tidak dilengkapi dengan palung makanan, tetapi
keranjang rumput yang diletakkan diatas alas. Pemberian pakan sengaja berlebihan, agar dapat hasil kotoran yang banyak. Kotoran akan dibongkar setelah sekitar 1-6 bulan.

(dari berbagai sumber di Internet)