Group Berternak Domba menawarkan sebuah peluang usaha melalui Invetasi Ternak Domba yang memiliki potensi pasar baik di dalam dan luar negeri.
Tahun 2010 sebuah lembaga Amil Zakat berhasil membukukan transaksi penjualan hewan ternak sebesar Rp. 24.975.000.000,- (hampir 25 Milyar rupiah) dan angka tersebut merupakan angka penjualan terbesar No. 1 di Indonesia dan terbesar No. 2 di dunia sesudah negara Saudi Arabia. artinya melihat angka dan informasi tersebut, peluang usaha dari berternak masih sangat besar dan masih terbuka luas.
Kami mencoba menawarkan peluang usaha ini bagi masyarakat luas dan menjadi mitra pemberdayaan petani yang tidak mampu membeli bakalan ternak dan membuat kandang ternak domba untuk di jadikan pendapatan tambahan dan memaksimalkan potensi yang ada di sekeliling tempat tinggal para petani di daerah Ciampea, seperti lahan, pakan, dan waktu yang petani miliki.
Di bawah ini ilustrasi peluang usaha berternak domba:
1. Pembelian bakalan ternak domba jantan....................... Rp. 500.000,-
2. Kandang, pakan, obat-obatan unt 12 bulan................... Rp. 150.000,-
3. Harga jual ternak domba paska 12 bulan...................... Rp. 850.000,-
Bagi hasil usaha ternak domba jantan :
1. Bakalan domba jantan......................................................Rp. 500.000,-
2. Bagi Hasil Investor.............................................................Rp. 175.000,-
3. Bagi hasil Petani Perawat ternak domba.........................Rp. 175.000,-
4. Total pendapatan Investor (Pokok + Bagi Hasil).............Rp. 675.000,-
Jika Pemilik Modal memiliki 2 domba maka keuntungan Rp 1.350,000,-/tahun
Jika Pemilik Modal memiliki 3 domba maka keuntungan Rp 2.025,000,-/tahun
Jika Pemilik Modal memiliki 5 domba maka keuntungan Rp 3,375,000,-/tahun
Jika Pemilik Modal memiliki 10 domba maka keuntungan Rp 6,750,000,-/tahun
Catatan:
1. Hewan yang di beli dan di pelihara adalah Domba Jantan Ekor Tipis
atau Domba Jantan Lokal Bogor
2. Hewan Domba yang di pelihara, jika ada yang mau membeli atau
pemilik mau menjual maka perawat ternak akan memberitahu
kepada pemilik harga jual domba kpd pemilik untuk
meminta persetujuan harga jual domba
3. Uang hasil penjualan domba akan di bayarkan Tunai
atau Transfer ke Rekening Pemilik domba,
biaya yang timbul karena pengiriman/transfer uang
menjadi tanggungan pemilik ternak
4. Perawat ternak, akan menyiapkan kandang, mencarikan
pakan ternak, merawat dan memberikan obat-obatan
kepada domba-domba yang di rawat agar
domba sehat dan memiliki nilai jual tinggi
Contact Person:
Nyoman Heru
Darmaga Regency 2 Blok F-3
Desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kab. Bogor
E-mail: nyomanheru@gmail.com
Hp. 081932182699
Wira Usaha
Minggu, 02 Januari 2011
Selasa, 21 Desember 2010
Domba Ekor Tipis
Domba Ekor Tipis ini merupakan domba yang banyak terdapat di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Domba ini termasuk golongan domba kecil, dengan berat potong sekitar 20 – 30 kg. Warna bulu putih dan biasanya memiliki bercak hitam di sekeliling matanya. Ekornya tidak menunjukkan adanya desposisi lemak. Domba ekor tipis jantan memiliki tanduk melingkar, sedangkan yang betina biasanya tidak bertanduk. Bulunya berupa wol yang kasar.
Domba Ekor Tipis atau sering disebut Domba Gembel dalam istilah Indonesia, dikenal merupakan domba asli Indonesia, bersifat prolific (dapat melahirkan anak kembar 2-5 ekor). Baik domba jantan maupun betina merupakan tipe domba penghasil daging atau sering disebut jenis domba potong atau domba pedaging
Berat domba jantan dapat mencapai 30-35 Kg dan domba betina dapat mencapai 15-20 Kg. Domba jantan memiliki tanduk kecil dan melingkar, sedangkan domba betina tidak bertanduk. Warna bulu dominan putih, dengan warna hitam di seputar mata, hidung dan beberapa bagian tubuh lainnya. |
Mengapa Berternak Domba
Kenapa Lebih Memilih Domba dari Pada Kambing
a. Dagingnya untuk di masak jauh lebih empuk dan enak.
Secara serat lebih halus dan mudah masak, makanya tidak heran banyak tukang sate yang lebih memilih domba di bandingkan kambing, beberapa tukang sate yang anda tahu, pasti dia menggunakan daging domba, secara nama menggunakan nama sate kambing namun pelaksanaannya menggunakan domba.
b. Tingkat air di dalam kandungan daging domba lebih sedikit.
Hal ini terbukti dari hasil penelitian izi yang dilakukan oleh Dept GIZI DEPKES RI, dimana domba memiliki 66,3 sementara kambing 70,3, hal ini yang acap kali mempengaruhi penyusutan dan karkas yang di dapat dari pemotongan hewan ternak (namun ini juga di pengaruhi pakan ternak). Hal ini memberikan kita bukti bahwa memang karkas yang didapat dari domba jauh lebih banyak di banding karkas yang dihasilkan oleh kambing.
c. Tingkat umur penggunaan domba dan kambing.
Kalau kita lihat dari umur penggunaan ternak disebutkan bahwa untuk kurban domba memiliki batasan umur yang lebih baik di bandingkan kambing dimana :
§ Domba qibas/Amlah : 1 Tahun.
§ Kambing jawa (kacangan) : 2 Tahun.
Di sini membuat kita pengguna domba lebih mudah dalam memilih ternak, karena batasan umur domba yang lebih muda untuk dikurbankan.
d. Harga domba lebih murah dibanding kambing
Harga di dunia KADO (Kambing Domba) sering kita sebut sebagai dunia yang bias. Karena sebagai contoh saja pada saat memilih ternak ke tukang kambing apakah anda akana menanyakan berat dll? Pasti tidak! Namun yang anda lihat hanya perawakan/paras dan gaya dari si ternak. Hal ini memang menjadi lumrah karena memilih ternak buat kurban juga memiliki faktor subjektivitas dan kepuasan tawar menawar.
Hal ini menurut kami memang untuk beberapa tahun ini wajar mengingat :
§ Kambing dengan ukuran yang sama dengan domba memiliki perawakan yang lebih tinggi (karena kambing besarnya meninggi) sementara domba semakin besar dia semakin kesamping bukan ke atas.
§
Kambing lebih terkenal di Jakarta dibandingkan domba.
§ Ada paradigma tertipu pada domba dengan bulunya yang tebal (padahal secara logika berapa maksimal berat bulu dari domba).
Itulah beberapa alasan kenapa kambing lebih mahal dibanding domba. Sementara niat kita adalah untuk berkurban dan membagikan daging sebanyak mungkin kepada kaum yang membutuhkan, lalu kenapa tidak dengan duit yang sama kita bisa mendapatkan daging yang lebih banyak.
e. Qibas (domba ekor gemuk), lebih mendekati akan hewan kurban pengganti didalam Al-Quran.
Pada waktu akan menyembelih Nabi Ismail sa, ternak yang digantikan oleh ALLAH SWT adalah Qibas atau dengan kata lain adalah domba ekor gemuk.
Ta’rif (pengertian) Udhiyah atau Dhahiyyah adalah nama atau istilah yang diberikan kepada hewan sembelihan (unta, sapi, kambing atau domba) pada hari Iedul Adha dan pada hari-hari Tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah) dalam rangka ibadah dan bertaqarrub kepada Allah Shubhaanahu wa ta’ala.
Urutan Udhiyah yang afdhal :
1. Seekor unta dari satu orang
2. Seekor sapi dari satu orang
3. Seekor domba dari satu orang
4. Seekor kambing biasa dari satu orang
5. Gabungan 7 orang untuk seekor unta
6. Gabungan 7 orang untuk seekor sapi
Adapun bagi yang berkorban dengan seekor kambing atau domba, yang paling utama adalah seperti yang pernah dijadikan korban oleh Rasulullah saw,
“Dari Aisyah bahwasanya Rasulullah saw memerintahkan menyembelih domba yang bertanduk baik, dan sekitar kaki, perut dan matanya berwarna hitam. Kemudian didatangkan kepada beliau, lalu disembelih.” (HR. Abu Daud). Sumber:http://inerirtup.blogdetik.com/2009/11/26/keutamaan-qurban/
f. Domba secara fisik lebih baik dari pada kambing.
Domba yang memiliki beberapa kriteria seperti berbulu lebat dan bertanduk panjang, rupanya lebih baik bagi si pelaksana kurban hal ini sesuai dengan sabda Rasul yang mengatakan :
a. Sabda Rasul; “maa lanaa minha?”, tanya sahabat, Rasulullah menjawab :”bi kulli sya’ratin hasanatun”, artinya “pada setiap helai bulu ternak yang dikurbankan itu, untukmu ada kebaikan” (HR.Ahmad dan Ibnu Majah).
b. Sabda Rasul; “maa ‘amal ibnu Adama yauman-nahri ‘amalan ahabba ila^llahi min hiraaqati damin, wa innahu lata’tii yaumal qiyamati bi qurunihaa wa adzlaafihaa wa asy’arihaa; wa inna^ddama layaqa’u minal^lahi bi makaanin qabla an yaqa’a ‘alaal-ardhi, fa thibuu bihi nafsan”,
artinya “tidak ada satu amalan anak cucu Adam yang paling disenangi Allah dihari nahar (hari raya kurban) adalah menumpahkan darah menyembelih hewan kurban. Kurban itu akan mendatanginya di hari kiamat lengkap dengan tanduk, kuku dan kulit (bulunya). Darah dari hewan yang di kurbankan itu telah diletakkan Allah pada satu tempat (terpilih) sebelum tertumpah ke bumi, maka bahagiakanlah diri-diri (orang yang berkurban) itu”
(HR.At Turmudzi dan Ibnu Majah).
Budidaya Ternak Domba
BUDIDAYA TERNAK DOMBA ( Bovidae )
SEJARAH SINGKAT
Domba yang kita kenal sekarang merupakan hasil dometikasi manusia yang sejarahnya diturunkan dari 3 jenis domba liar, yaitu Mouflon (Ovis musimon) yang berasal dari Eropa Selatan dan Asia Kecil, Argali (Ovis amon) berasal dari Asia Tenggara, Urial (Ovis vignei) yang berasal dari Asia.
JENIS
Domba seperti halnya kambing, kerbau dan sapi, tergolong dalam famili Bovidae. Kita mengenal beberapa bangsa domba yang tersebar diseluruh dunia, seperti:
a. Domba Kampung adalah domba yang berasal dari Indonesia
b. Domba Priangan berasal dari Indonesia dan banyak terdapat di daerah Jawa Barat.
c. Domba Ekor Gemuk merupakan domba yang berasal dari Indonesia bagian Timur seperti Madura, Sulawesi dan Lombok.
D. Domba Garut adalah domba hasil persilangan segi tiga antara domba kampung, merino dan domba ekor gemuk dari Afrika Selatan.
Di Indonesia, khususnya di Jawa, ada 2 bangsa domba yang terkenal, yakni domba ekor gemuk yang banyak terdapat di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur dan domba ekor tipis yang banyak terdapat di Jawa Barat
MANFAAT
Daging domba merupakan sumber protein dan lemak hewani. Walaupun belum memasyarakat, susu domba merupakan minuman yang bergizi. Manfaat lain dari berternak domba adalah bulunya dapat digunakan sebagai industri tekstil.
PERSYARATAN LOKASI
Lokasi untuk peternakan domba sebaiknya berada di areal yang cukup luas, udaranya segar dan keadaan sekelilingnya tenang, dekat dengan sumber pakan ternak, memiliki sumber air, jauh dari daerah pemukiman dan sumber air penduduk (minimal 10 meter), relatif dekat dari pusat pemasaran dan pakan ternak.
PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Penyiapan Sarana dan Peralatan
1. Perkandangan
Kandang harus kuat sehingga dapat dipakai dalam waktu yang lama, ukuran sesua dengan jumlah ternak, bersih, memperoleh sinar matahari pagi, ventilasi kandang harus cukup dan terletak lebih tinggi dari lingkungan sekitarnya agar tidak kebanjiran. Atap kandang diusahakan dari bahan yang ringan dan memiliki daya serap panas yang relatif kecil, misalnya dari atap rumbia.
Kandang dibagi menjadi beberapa bagian sesuai fungsinya, yaitu:
a. Kandang induk/utama, tempat domba digemukkan. Satu ekor domba membutuhkan luas kandang 1 x 1 m.
b. Kandang induk dan anaknya, tempat induk yang sedang menyusui anaknya selama 3 bulan. Seekor induk domba memerlukan luas 1,5 x 1 m dan anak domba memerlukan luas 0,75 x 1 m.
c. Kandang pejantan, tempat domba jantan yang akan digunakan sebagai pemacak seluas 2 x 1,5 m/pemancak. Di dalam kandang domba sebaiknya terdapat tempat makan, palung makanan dan minuman, gudang makanan, tempat umbaran (tempat domba saat kandang dibersihkan) dan tempat kotoran/kompos.
Tipe dan model kandang pada hakikatnya dapat dibedakan dalam 2 tipe, yaitu:
a. Tipe kandang Panggung
Tipe kandang ini memiliki kolong yang bermanfaat sebagai penampung kotoran. Kolong digali dan dibuat lebih rendah daripada permukaan tanah sehingga kotoran dan air kencingnya tidak berceceran. Alas kandang terbuat dari kayu/bambu yang telah diawetkan, Tinggi panggung dari tanah dibuat minimal 50 cm/2 m untuk peternakan besar. Palung makanan harus dibuat rapat, agar bahan makanan yang diberikan tidak tercecer keluar.
b. Tipe kandang Lemprak
Kandang tipe ini pada umumnya digunakan untuk usaha ternak domba kereman. Kandang lemprak tidak dilengkapi dengan alas kayu, tetapi ternak beralasan kotoran dan sisa-sisa hijauan pakan. Kandang tidak dilengkapi dengan palung makanan, tetapi
keranjang rumput yang diletakkan diatas alas. Pemberian pakan sengaja berlebihan, agar dapat hasil kotoran yang banyak. Kotoran akan dibongkar setelah sekitar 1-6 bulan.
(dari berbagai sumber di Internet)
Langganan:
Postingan (Atom)