Kenapa Lebih Memilih Domba dari Pada Kambing
a. Dagingnya untuk di masak jauh lebih empuk dan enak.
Secara serat lebih halus dan mudah masak, makanya tidak heran banyak tukang sate yang lebih memilih domba di bandingkan kambing, beberapa tukang sate yang anda tahu, pasti dia menggunakan daging domba, secara nama menggunakan nama sate kambing namun pelaksanaannya menggunakan domba.
b. Tingkat air di dalam kandungan daging domba lebih sedikit.
Hal ini terbukti dari hasil penelitian izi yang dilakukan oleh Dept GIZI DEPKES RI, dimana domba memiliki 66,3 sementara kambing 70,3, hal ini yang acap kali mempengaruhi penyusutan dan karkas yang di dapat dari pemotongan hewan ternak (namun ini juga di pengaruhi pakan ternak). Hal ini memberikan kita bukti bahwa memang karkas yang didapat dari domba jauh lebih banyak di banding karkas yang dihasilkan oleh kambing.
c. Tingkat umur penggunaan domba dan kambing.
Kalau kita lihat dari umur penggunaan ternak disebutkan bahwa untuk kurban domba memiliki batasan umur yang lebih baik di bandingkan kambing dimana :
§ Domba qibas/Amlah : 1 Tahun.
§ Kambing jawa (kacangan) : 2 Tahun.
Di sini membuat kita pengguna domba lebih mudah dalam memilih ternak, karena batasan umur domba yang lebih muda untuk dikurbankan.
d. Harga domba lebih murah dibanding kambing
Harga di dunia KADO (Kambing Domba) sering kita sebut sebagai dunia yang bias. Karena sebagai contoh saja pada saat memilih ternak ke tukang kambing apakah anda akana menanyakan berat dll? Pasti tidak! Namun yang anda lihat hanya perawakan/paras dan gaya dari si ternak. Hal ini memang menjadi lumrah karena memilih ternak buat kurban juga memiliki faktor subjektivitas dan kepuasan tawar menawar.
Hal ini menurut kami memang untuk beberapa tahun ini wajar mengingat :
§ Kambing dengan ukuran yang sama dengan domba memiliki perawakan yang lebih tinggi (karena kambing besarnya meninggi) sementara domba semakin besar dia semakin kesamping bukan ke atas.
§
Kambing lebih terkenal di Jakarta dibandingkan domba.
§ Ada paradigma tertipu pada domba dengan bulunya yang tebal (padahal secara logika berapa maksimal berat bulu dari domba).
Itulah beberapa alasan kenapa kambing lebih mahal dibanding domba. Sementara niat kita adalah untuk berkurban dan membagikan daging sebanyak mungkin kepada kaum yang membutuhkan, lalu kenapa tidak dengan duit yang sama kita bisa mendapatkan daging yang lebih banyak.
e. Qibas (domba ekor gemuk), lebih mendekati akan hewan kurban pengganti didalam Al-Quran.
Pada waktu akan menyembelih Nabi Ismail sa, ternak yang digantikan oleh ALLAH SWT adalah Qibas atau dengan kata lain adalah domba ekor gemuk.
Ta’rif (pengertian) Udhiyah atau Dhahiyyah adalah nama atau istilah yang diberikan kepada hewan sembelihan (unta, sapi, kambing atau domba) pada hari Iedul Adha dan pada hari-hari Tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah) dalam rangka ibadah dan bertaqarrub kepada Allah Shubhaanahu wa ta’ala.
Urutan Udhiyah yang afdhal :
1. Seekor unta dari satu orang
2. Seekor sapi dari satu orang
3. Seekor domba dari satu orang
4. Seekor kambing biasa dari satu orang
5. Gabungan 7 orang untuk seekor unta
6. Gabungan 7 orang untuk seekor sapi
Adapun bagi yang berkorban dengan seekor kambing atau domba, yang paling utama adalah seperti yang pernah dijadikan korban oleh Rasulullah saw,
f. Domba secara fisik lebih baik dari pada kambing.
Domba yang memiliki beberapa kriteria seperti berbulu lebat dan bertanduk panjang, rupanya lebih baik bagi si pelaksana kurban hal ini sesuai dengan sabda Rasul yang mengatakan :
a. Sabda Rasul; “maa lanaa minha?”, tanya sahabat, Rasulullah menjawab :”bi kulli sya’ratin hasanatun”, artinya “pada setiap helai bulu ternak yang dikurbankan itu, untukmu ada kebaikan” (HR.Ahmad dan Ibnu Majah).
b. Sabda Rasul; “maa ‘amal ibnu Adama yauman-nahri ‘amalan ahabba ila^llahi min hiraaqati damin, wa innahu lata’tii yaumal qiyamati bi qurunihaa wa adzlaafihaa wa asy’arihaa; wa inna^ddama layaqa’u minal^lahi bi makaanin qabla an yaqa’a ‘alaal-ardhi, fa thibuu bihi nafsan”,
artinya “tidak ada satu amalan anak cucu Adam yang paling disenangi Allah dihari nahar (hari raya kurban) adalah menumpahkan darah menyembelih hewan kurban. Kurban itu akan mendatanginya di hari kiamat lengkap dengan tanduk, kuku dan kulit (bulunya). Darah dari hewan yang di kurbankan itu telah diletakkan Allah pada satu tempat (terpilih) sebelum tertumpah ke bumi, maka bahagiakanlah diri-diri (orang yang berkurban) itu”
(HR.At Turmudzi dan Ibnu Majah).